Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Jumlah Ismiyah

Pengertian Jumlah Ismiyah كل جملة  تتر كب من مبتد ا وخبرتسمى جملة اسمية Setiap kalimat yang tersusun dari mubtada dan khabar dinamakan Jumlah ismiyah. Pendapat lain berpendapat : Selain itu Jumlah ismiyah merupakan susunan kalimat yang diawali dengan Isim (kata benda) .            Contoh: ( المَسْجِدُ كَبِرٌ masjid itu besar) ( الدَارُ وَاسِعَةٌ   rumah itu luas )

AGAMA: PENGERTIAN, SEJARAH, KLASIFIKASI

A.     Pengertian Agama Dilihat dari perspektif agama, umur agama setua dengan umur manusia. Tidak ada suatu masyarakat manusia yang hidup tanpa suatu bentuk agama. Agama ada pada dasarnya merupakan aktualisasi dari kepercayaan tentang adanya kekuatan gaib dan supranatural yang biasanya disebut sebagai Tuhan dengan segala konsekuensinya. Atau sebaliknya, agama yang ajaranajarannya teratur dan tersusun rapi serta sudah baku itu merupakan usaha untuk melembagakan sistem kepercayaan, membangun sistem nilai kepercayaan, upacara dan segala bentuk aturan atau kode etik yang berusaha mengarahkan penganutnya mendapatkan rasa aman dan tentram.1

SEJARAH AGAMA DISKREPANSI DALAM BERAKIDAH

SEJARAH AGAMA DISKREPANSI DALAM BERAKIDAH A.     Pendahuluan Agama adalah kebutuhan jiwa umat manusia. Di sepanjang sejarah dan di setiap tahap evolusi umat manusia, ada agama yang diikuti oleh penduduk dunia. Pada tahap evolusi apapun dan dalam periode manapun, kebutuhan akan agama selalu dirasakan kehadirannya. Alasannya adalah, bahwa jiwa manusia mempunyai lima keinginan yang mendalam dan keinginan ini terjawab oleh agama. [1] Agama dalam kehidupan manusia sudah ditemukan dari pertama masyarakat manusia ada sampai dewasa ini dan masa yang akan datang. Kehidupan beragama makin komplek dan berhubungan dengan berbagai aspek kehidupan yang lain. Karena itu ia semakin penting dipahami untuk dapat ditangani dengan tepat oleh yang berurusan dengan masyarakat.

Definisi idhafah

A.    Definisi idhafah Secara etimolog idhafah berarti مطلق الاسناد (mutlak menyandarkan). Sedangkan secara terminologi adalah اسناد اسم الى غيره على تنزيل الثانى من الاول منزلة التنوين (menyandarkan isim pada isim yang lain dengan meletakkan isim yan kedua di tempat tanwinnya isim yang pertama). Dengan kata lain, idhafah berarti penyandaran suatu kata kepada kata yang lain sehingga menimbulkan pengertian yang lebih spesifik (khusus).

Idhafah

A.      Pengertian Idhofah Idhofah adalah penyandaran suatu kalimah (isim) kepada kalimah lain sehingga menimbulkan pengertian yang lebih spesifik.[1] Idhofah tersusun dari dua bagian isim yaitu mudhof dan mudhof ilaih. Bagian yang pertama disebut mudhof (kata yang disandarkan), dan bagian yang kedua disebut mudhof ilaih (kata yang disandari).

PERUBAHAN SOSIAL DAN KEBUDAYAAN

BAB. I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kedinamisan merupakan salah satu ciri kehidupan masyarakat. Kehidupan masyarakat yang dinamis ditandai dengan perubahan-perubahan sosial dan budaya yang secara jelas dapat terlihat melalui berbagai benda hasil budaya dan aktivitas-aktivitas kehidupannya. Perubahan sosial dapat dipandang sebagai suatu variasi dari cara-cara hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebutuhan materil, komposisi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penumuan baru dalam masyarakat tersebut. Sebagai contoh kehidupan masyarakat desa, dapat dibandingkan antara sebelum dan sesudah   mengenal surat kabar, televisi, listrik, telepon dan internet. Perubahan yang dialami manusia bukanlah suatu penyimpangan, karena pandangan tersebut adalah suatu mitos yang perlu dihilangkan dari pandangan mengenai perubahan (Lauer, 1993).

TAFSIR AYAT TENTANG ORANG KAFIR

1.                   QS. Al-Baqarah ayat 120 وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا نَصِيرٍ .( ١٢٠) Artinya: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepadamu sebelum kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". dan jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”