Idhafah
A. Pengertian
Idhofah
Idhofah adalah penyandaran suatu kalimah (isim) kepada
kalimah lain sehingga menimbulkan pengertian yang lebih spesifik.[1] Idhofah
tersusun dari dua bagian isim yaitu mudhof dan mudhof ilaih. Bagian yang
pertama disebut mudhof (kata yang disandarkan), dan bagian yang kedua disebut
mudhof ilaih (kata yang disandari).
B. Hukum Idhofah
a. Dalam
susunan idhofah, mudhof tidak didahului alif lam (ال).
Contoh:
Mudhof= الرَّسُوْلُ
mudhof ilaih= اللهُ
Susunan idhofahnya adalah, رَسُوْلُ
اللهِ (Rasulullah)
mudhof=البَابُ
mudhof ilahi= الْمَسْجِدُ
Susunan idhofahnya adalah, بَابُ الْمَسْجِدِ (Pintu Masjid)
b. Akhiran
pada mudhof dalam idhofah tidak boleh tanwin.
Contoh:
Mudhof= حَقِيْبِةٌ
mudhof ilaihi= مُحَمَّدٌ
Susunan idhofahnya adalah, حَقِيْبَةُ مُحَمَّدٍ
(Tas Muhammad)
Mudhof= جَوَّالٌ
mudhof ilaihi= مُحَمَّدٌ
Susunan idhofahnya adalah: جَوَّالُ مُحَمَّدٍ
(Handphone Muhammad)
c. Membuang
nun mutsanna atau jamak pada mudhof dalam idhofah.
Contoh:
mudhof= كِتَابَانِ
mudhof ilaihi= مُحَمَّدٌ
Susunan idhofahnya adalah, كِتَابَا مُحَمَّدٍ
(Kitab Muhammad)
Mudhof= مُدَرِّسُوْنَ
mudhof ilaihi= مَعْهَدٌ
Susunan idhofahnya adalah, مُدَرِّسُوْ مَعْهَدٍ
(Para pengajar ma’had)
Sedangkan aturan mudhof ilaih yaitu:
a.
Diawali dengan alif lam (ال). Selalu menempati status majrur (yaitu menggunakan tanda
kasrah)
Contoh: الجَامِعَةِ, (kampus) ,المَكْتَبِ (kantor)
diawali dengan alif lam dan berharokat kasroh.
b.
/tidak diawali alif lam (ال) tetapi harokat kasroh tanwin.
مُحَمَّدٍ (Muhammad)
بَيْتٍ (rumah) tidak boleh menggunakan alif lam.
c.
Tidak berupa kata sifat,
sebab apabila berupa kata sifat, susunannya berupa menjadi bukan lagi idhofah.
[2]
Contoh idhofah yang lain:
مَسْجِدُ الجاَمِعَةِ
Masjid kampus
سُورَةُ الفَاتِحَهِ
Surat Al-Fatihah
بَيْتُ الأُسْتاَذِ
Rumah ustadz
باَبُ الفَصْلِ
Pintu kelas
Kataمَسْجِدُ رَسُوْلُ, سُورَةُ, , بَيْتُ , باَبُ merupakan mudhof. Sedangkan kata الجاَمِعَةِ , الفَاتِحَهِ , اللّةِ ,
الأُسْتاَذِ , الفَصْلِ merupakan
mudhof ilaih.
Penisbatan atau penyandaran idhofah juga menyimpan arti مِنْ (dari), فِيْ (di dalam),لِ (untuk/milik).[3]
Contoh:
مَكاَنُ الْوُضُوْءِ
Tempat (untuk) wudhu
مُوَظَّفُ الْمَكْتَبِ
Pegawai(nya) kantor
تِلْمِيْذُ مَدْرَسَةٍ
Siswa (di) sekolah
خاَتَمُ ذَهَبٍ
Cincin (dari) emas
سَيَّارَةُ فَاطِمَةِ
Mobil (milik) Fatimah
C. Macam-macam
idhofah
Idhofah dibagi menjadi dua, yaitu:
1.
Idhofah maknawiyyah yaitu
idhofah yang memberikan faedah mema’rifatkan (sehingga dapat menimbulkan
perubahan dari nakiroh menjadi ma’rifat atau sekurang-kurangnya taksis/tidak
berarti umum betul)[4]. Definisinya adalah keadaan mudhof bukan merupakan isim
sifat yang dimudhofkan. Artinya tidak merupakan isim sifat sama sekali.
Contoh:
البَيْتِ مِفْتاَحُ
kunci rumah
التِلْمِيْذِ كِتاَبُ
Buku murid
مَكْتَبُ بَرِيْدٍ
Kantor pos
2.
Idhofah lafaziyyah yaitu
idhofah yang tidak memberikan faedah mema’rifatkan mudhof (yaitu sekedar untuk
meringankan bacaannya saja). Definisinya adalah keadaan mudhof merupakan isim
sifat yang di mudhofkan.
Contoh:
عَظِيْمُ الْاَمَلِ
Yang besar cita-citanya
مُرَوَّعُ الْقَلْبِ
Yang di pelihara hatinya
قَلِيْلُ الْحِيَلِ
Sedikit tipu muslihatnya
Dalam idhofah lafazziyah, penambahan alif lam pada mudhof
dibolehkan, karena sesungguhnya dari sisi makna bukanlah mudhof.
Contoh:
الْجَعْدُ
الشَّعْرِ
Rambut yang bergumpal (alif lam berada pada lafaz yang di
idhofati oleh mudhof ilaih itu).
Adapun adanya alif lam itu pada isim sifat, bisa dianggap
cukup (alif lam pada mudhofnya saja, tidak ada pada mudhof ilaihnya), yaitu
kalau isim sifat itu tasniyah atau jamak mudzakar salim.[5]
Contoh:
الْمُعَلِّمُوْ زَيْدٍ
Orang-orang (banyak) yang mengajari zaid
الْمُعَلِّماَ زَيْدٍ
Dua orang yang mengajari zaid.
DAFTAR PUSTAKA
Al Ghulayani, Syaih Musthofa.1992.الجمعد
دروسل الرّبيّة.As-Shifa:Semarang
Munawari, Akhmad.2004.Belajar Cepat Tata Bahasa Arab.Norma
Media
Idea:
Yogyakarta
Pasmin, Drs, Dkk.2007.Bahasa Arab untuk Madrasah
Tsanawiyah.Alfadinar:Surakarta
Basyir, Abdul, BA.2003.Pendidikan Bahasa Arab.Nuansa Aksara
Grafika:Yogyakarta
Muhammad.1996.Matan Alfiyah.Al-Ma’arif:Bandung
Sukamto, Drs, M.A., Dkk.2005.Bahasa Arab.Pokja
Akademik:Yogyakarta
[1] Akhmad Munawari. Belajar Cepat Tata Bahasa Arab. Hlm. 44
[2] Abdul Basyir, BA., Drs. Aris Madani, Drs. Mochlasin
Sofyan, M.Ag., Pendidikan Bahasa Arab. 2003. Hlm.78
[3] Drs. Pasmin. Bahasa Arab untuk Madrasah Tsanawiyah.
2007. Hlm. 50
[4] Syekh Muhammad Bin A. Malik Al-Andalusy. Matan Alfiyah.
1996. Hlm. 211
[5] Ibid. Hlm. 212
Mohon maaf makalah anda kurang lengkap
BalasHapussebutin mana yg kurang lengkap?
HapusUdah Bagus dan bermanffat cuma Hurufnya agak dibesarin
BalasHapusMasyaallah Syukron jazilaj ustd🤗🙏✨
BalasHapusجزاك اللهُ
BalasHapus